Rabu, 30 April 2008

Upgrade Ubuntu Hardy Heron 8.04 Selesai

Akhirnya selesai juga proses upgrade dari Feisty Fawn ke Hardy Heron. Secara keseluruhan, hampir tidak ada masalah dengan proses upgrade, kecuali ketika download dari mirror Indonesia, sempat ada paket yang rusak. Namun dapat diatasi dengan mengganti Software Source (Repositories) ke US Server, meski agak lambat namun paketnya utuh.

Dari sisi tampilan standar, hampir tidak ada perbedaan mencolok antara Hardy Heron dengan pendahulu-pendahulunya. Hardware yang saya gunakan juga bisa terdeteksi semua dengan baik, bahkan saya merasa kualitas sound + grafis dari Hardy Heron jauh lebih bagus dibanding Feisty (Ini cuma perasaan saya aja, belum sempat mencari referensi resmi soal ini).

Firefox sudah menggunakan versi terakhir, yakni Firefox 3 beta 5 yang memang terasa lebih cepat dan lebih ringan dibanding keluarga Firefox 2.x. Open Office sudah menggunakan versi 2.4. dan masih banyak lagi aplikasi baru yang belum sempat saya coba semuanya. Bagaimana? Tertarik mencoba?

Note:
Rencananya mau kasih skrinsut Ubuntu Hardy Heron 8.04 hasil instalasi saya, namun berhubung upload image beberapa kali gagal terus, kemungkinan skrinsut akan saya sajikan dalam artikel tersendiri.

Selasa, 29 April 2008

Upgrade Feisty Fawn ke Hardy Heron

Setelah secara resmi diluncurkan beberapa hari yang lalu, banyak pengguna Ubuntu yang tertarik mencoba versi teranyar dari Ubuntu ini, tak terkecuali saya. Perlu diketahui, Ubuntu yang saya gunakan saat ini adalah Feisty Fawn 7.04 keluaran setahun yang lalu. Khusus untuk Linux, khususnya lagi distro Ubuntu, versi setahun yang lalu termasuk versi yang sudah jadul, beda dengan Windows yang mungkin beberapa tahun baru mengeluarkan versi baru (coba hitung berapa tahun yang Windows butuhkan untuk mengembangkan Vista?).

Kalau Anda coba browsing ke blog website komunitas Ubuntu, sebagian besar tema yang mereka usung adalah Hardy Heron. Tidak mengherankan memang, karena Ubuntu menjanjikan segudang fitur baru dan perbaikan dari versi-versi sebelumnya di setiap rilis barunya.

Saat ini, saya sedang proses upgrade dari 7.10 ke 8.04. Loh kok 7.10? Bukannya 7.04? Sesuai dengan petunjuk dari bapak Presiden situs resmi Ubuntu, upgrade dari 7.04 ke 8.04 membutuhkan proses berurutan, dari 7.04 ke 7.10 kemudian baru upgrade lagi ke 8.04. Kurang mengenakkan memang, namun ini semua karena kemalasan kesalahan saya untuk tidak segera melakukan upgrade ketika versi baru dirilis.

Oh, iya, ada satu lagi kesalahan saya, dulu ketika install linux, saya tidak memisahkan direktori /home ke dalam partisi terpisah, akibatnya ketika kemarin mau "menimpa" (fresh install) partisi Linux jadi mikir dua kali, karena direktori home saya sudah terisi penuh dengan file-file tidak penting serta konfigurasi software yang sudah mapan. Jadi ketika harus melakukan "fresh install" pasti nanti malah tambah merepotkan, akhirnya saya putuskan untuk upgrade biasa melalui system > administration > update manager.

Satu pelajaran penting bagi Anda yang sekarang sedang coba-coba atau menggeluti Linux untuk membantu pekerjaan Anda sehari-hari, pastikan direktori /home Anda tempatkan pada partisi sendiri. Bagaimana caranya? Ya bikin aja partisi tambahan khusus untuk /home. Jadi setiap kali Anda ingin install linux, siapkan 3 partisi, satu untuk file system, satu untuk home dan satu lagi untuk swap.

Link Tambahan buat referensi:
  1. Download ISO Ubuntu 8.04 LTS (Mirror UGM)
  2. Ulasan Ubuntu 8.04 LTS Hardy Heron
  3. Planet Ubuntu Indonesia

Jumat, 18 April 2008

Google Earth 4.3 Beta for Linux


Beberapa hari yang lalu, Google secara resmi meluncurkan versi terbaru Google Earth, yakni versi 4.3 beta. Secara saya sendiri adalah salah satu pengagum aplikasi bola dunia besutan Google satu ini, langsung saja begitu announcement, saya download Google Earth 4.3 untuk Linux. Download selesai, dan seperti biasa, berikut perlakuan yang saya lakukan terhadap file tersebut supaya bisa di-install:

$chmod u+x GoogleEarthLinux.bin

$./GoogleEarthLinux.bin

Proses install (upgrade) berjalan mulus. Sudah tidak sabar dengar cerita tentang fitur-fitur baru Google Earth ini, langsung saya jalankan dan Wow! Google Earth menambahkan fitur "Show sunlight across" atau terjemahannya kita dapat mensimulasikan peredaran matahari terhadap bumi (apa kebalik?), ya pokoknya itulah :p

Berikut ini hasil tangkapan layar Google Earth di Linux saya:

Rabu, 16 April 2008

Screenshot Ubuntu


Lagi cari inspirasi buat custom desktop kamu? Siapa tau salah satu tangkapan layar Ubuntu di atas bisa jadi masukan dan bahan perenungan, hehehehe. Skrinsut tersebut saya dapat dari Ubuntuforums.org >> Gallery.


Technorati Tags:

Selasa, 15 April 2008

Download Manager di Linux

Hobi download? Aplikasi apa yang biasa Anda gunakan? Tulisan kali ini membahas tentang aplikasi download yang biasa saya gunakan di Linux. Aplikasi tersebut adalah wget dan axel. Sebenarnya banyak sekali aplikasi download manager di Linux, seperti Downloader4x, Aget dsb. Namun yang akan dibahas kali ini cukup Wget dan Axel dulu.

Wget - The non-interactive network downloader.
Siapa yang belum pernah dengar aplikasi satu ini? Aplikasi ini berbasis Command Line, sehingga bisa kita jalankan cukup dari konsol favorit Anda. Bagi saya pribadi, wget adalah download manager yang cukup handy dab fleksibel. Wget mempunyai fasilitas auto-resume dan bisa berjalan di mode background. Berikut ini adalah contoh perintah-perintah di wget.
$wget -c [url]
$wget -bc [url]

  • option c berarti Anda mengaktifkan fitur auto-resume
  • option b berarti Anda mengaktifkan fitur background mode. Mode ini otomatis akan menyimpan progress download ke dalam sebuah file namanya wget.log.
Bagaimana untuk melihat progress dari download kita jika dalam mode background? Mudah saja, ketikkan perintah ini:
$tail -f wget.log [atau sesuaikan dengan nama file log Anda]
Axel - A light download accelerator for Linux.
Aplikasi ini diciptakan oleh Wilmer van der Gaast. Pada dasarnya, Axel mirip dengan wget, namun lebih bersifat download akselerator. Seperti wget, Anda dapat menjalankan axel melalui konsol favorit Anda. Demi mempercepat waktu download, Axel membagi file menjadi beberapa bagian dan masing-masing bagian tersebut bisa berasal dari sumber yang sama atau berbeda-beda. Lebih jelasnya, perhatikan contoh penggunaan axel berikut ini:
$axel [OPTIONS] url1 [url2] [url...]
Opsi yang bisa Anda masukkan antara lain:
$axel -n 10 [url]
  • Ini berarti axel akan membag file menjadi 10 bagian, tapi dari 1 sumber download saja.
$axel -n 10 [url1] [url2] [url3] [url...] [url10]
  • Ini berarti Axel akan memecah file menjadi 10 bagian dan menggunakan sumber download sebanyak 10.
Berikut contoh skrinsut Wget dan Axel.


Wget in Action

Axel In Action

Tips:



Untuk mem-paste link (teks) ke konsol, gunakan kombinasi tombol Shift+Insert.

Catatan Tambahan:
  1. Melihat hasil komparasi speed (screenshot), kedua aplikasi ini tidak jauh beda, dengan catatan saya hanya menggunakan satu sumber download dan tidak memecah file menjadi beberapa bagian.
  2. Wget umumnya secara default sudah disertakan dalam setiap distro, kalau Axel dapat Anda download dari link yang saya sebutkan di atas.

Senin, 14 April 2008

Pencil - Software Animasi 2D buat Linux


Pencil adalah software open source untuk menggambar animasi 2D. Anda yang gemar menabung menggambar kartun atau Manga dapat menggunakan aplikasi ini sebagai alternatif dari aplikasi yang Anda gunakan sekarang. Animasi yang sudah selesai dibuat dapat disimpan dalam berbagai format seperti SWF Flash, Quick Time MOV atau PNG. Pencil tersedia juga buat pengguna Windows (XP dan Vista) serta Mac. Pencil juga dapat diinstall di Tablet PC.

Note:
Pengguna Ubuntu dapat install langsung menggunakan file .deb yang sudah disediakan, pengguna distro lain, silahkan compile dari source.


Technorati Tags: ,

Minggu, 13 April 2008

Scribefire - Addons Firefox Ampuh buat Blogging

Bagi Anda yang hobi berat nulis (sering disebut blogger tapi beda dengan hacker loh ya), mungkin extension/addons firefox berikut ini Anda perlukan. Namanya ScribeFire, dibuat untuk memudahkan Anda menulis, meng-edit, memposting dan bahkan mengedit postingan yang sudah Anda publikasikan. Apalagi jika Anda mengelola setumpuk website/blog, terbayang bagaimana ribetnya login - posting - edit - logout - login lagi dan seterusnya. ScribeFire ibarat Anda menggunakan openoffice "mini" di firefox. Tombol-tombol editor yang ditampilkan juga lebih lengkap dibandingkan dengan bawaan default blogger ataupun wordpress.

Scribefire memudahkan Anda untuk menambahkan link, menyertakan gambar, membuat ordered list, memperbesar/kecil ukuran font, quote dan masih banyak lagi. Karena terhubung dengan "API", maka Anda dapat mem-publish tulisan Anda langsung dari ScribeFire, tanpa harus login ke Blogger atau Wordpress. Hebat bukan?

Anda dapat mendownload addons ini disini. Setelah itu Add semua blog Anda (bisa blog gratisan ataupun domain sendiri) ke ScribeFire dan selamat menikmati blogging tanpa repot logan-login mulu.

Untuk gamblangnya lihatlah contoh skrinsut dibawah ini:



Note:
How To Konfigurasi silahkan dicari sendiri ya. Saya rasa tidak terlalu sulit kok. :p

Technorati Tags:

Sabtu, 12 April 2008

10 Distro Linux Terpopuler


Seperti kita ketahui, distro linux yang ada sekarang mungkin jumlahnya ribuan (baik itu yang masih dikembangkan ataupun yang sudah mati). Bagi saya adalah sebuah kemustahilan mencoba satu persatu "rasa" dari masing-masing distro tersebut. Biasanya saya mengacu pada "distrowatch top 10" yang bisa dilihat langsung di website distrowatch.com.

Beberapa waktu lalu, PCLinuxOS sempat menduduki peringkat pertama, namun kembali sekarang Ubuntu berada di puncak dengan selisih poin yang cukup lebar. Dari ke-10 distro tersebut, manakah yang belum Anda coba? Atau mungkin Anda menggunakan distro yang tidak berada di tangga top 10 distro linux terpopuler? Yah itu semua kembali kepada pilihan Anda, kalau sudah cinta mati biasanya mau favorit kek mau nggak kek urusan belakangan yang penting cinta dulu. Seperti saya jatuh cinta pada si Vector dulu....

Search this Site

Google